2 Cara Mengoptimalkan Analisis Multi-Frame agar Bekerja untuk Anda

2 Cara Mengoptimalkan Analisis Multi-Frame agar Bekerja untuk Anda

Bagi para trader, cara mereka memproses informasi sangatlah penting untuk mengembangkan keahlian di dalam menjalankan trading. Scalper tidak memiliki kesempatan untuk mengevaluasi sejuta faktor sebelum membuat keputusan. Mereka harus memproses seluruh informasi yang mereka miliki, mengenali pola, dan membuat keputusan secara cepat.

Scalper vs Position Trader

Sedangkan, position trader memiliki waktu yang lebih untuk memproses informasi sebelum mengambil keputusan. Mereka dapat melihat tren pasar, mengkonsultasikan indikator teknikal, dan secara umum mempersiapkan beberapa skenario sebelum memasuki perdagangan. Frame waktu yang lebih lama membutuhkan lebih banyak pertimbangan dan perencanaan, sedangkan trading jangka pendek membutuhkan sistem pemrosesan informasi dan eksekusi yang lebih cepat. The latter relies on “instinct." Masalah timbul saat para trader mencampur keduanya. Mereka memasuki trading dengan menggunakan satu set parameter namun mengelolanya menggunakan informasi yang lebih cocok untuk jenis pengolahan informasi yang lain.

Kesulitan yang Dihadapi Para Trader

Para trader yang menggunakan time frame di antara scalping dan position trading seringkali menghadapi tantangan ini. Mereka harus bereaksi terhadap perubahan pasar secara real-time, dan juga harus memahami bagaimana perubahan-perubahan tersebut terkait dengan gambaran yang lebih besar. Pada dasarnya, mereka melakukan trading pada frame waktu yang membutuhkan DUA jenis keahlian. Insting untuk bereaksi seringkali berbenturan dengan keinginan untuk mempertimbangkan informasi baru sebelum membuat keputusan.

Cara Menghindari Kesalahan dalam Analisis Time Frame

Ada setidaknya dua cara untuk menghindari kebingungan pada analisis time frame:

  1. Membuat keputusan akhir berdasarkan SATU frame waktu. Satu cara untuk menghindari kesalahan adalah dengan memanajemen perdagangan menggunakan proses berpikir yang sama saat Anda mengunci ide perdagangan. Jika perdagangan Anda didasarkan pada tren naik pada chart 1 jam, maka Anda tidak boleh mempertahankannya jika pola tersebut rusak (bahkan jika Anda berpikir pasangan mata uang tersebut akhirnya akan naik kembali). Begitu juga, satu peristiwa pasar tidak boleh membuatmu takut untuk melakukan swing trend trade kecuali ada peristiwa lain yang mempengaruhi situasi tersebut secara signifikan.
  2. Mempunyai rencana trading yang lebih detail. Satu alasan mengapa trader keluar dari rencana trading mereka adalah bahwa mereka telah memperoleh informasi baru yang melemahkan analisis perdagangan mereka. Jika Anda mempunyai riset yang lebih banyak dan rencana trading yang lebih terperinci, maka Anda akan lebih percaya diri dalam eksekusi. Tentu saja, Anda tidak dapat merencanakan untuk SETIAP skenario, namun setidaknya Anda dapat mencantumkan jenis peristiwa yang relevan dengan perdagangan yang Anda lakukan berdasarkan frame waktu awal Anda.

Menggunakan banyak time frame adalah salah satu cara terbaik untuk memasuki trading. Namun, bagian eksekusi adalah bagian yang harus Anda perhatikan agar tidak membingungkan analisis Anda. Selalu waspada terhadap informasi yang Anda terima dan pastikan bahwa informasi tersebut cocok dengan periode waktu yang Anda maksudkan.