Jangan Merugikan Kemajuanmu dengan Meremehkan Kelemahan dalam Trading

Dalam kehidupan, kita sering membagi-bagi segala sesuatu untuk memahaminya. Misalnya, kita memisahkan apa yang kita sukai dari yang tidak kita sukai, apa yang kita kuasai dari yang tidak, dan apa yang membuat kita bahagia dari yang menyedihkan.

Sebagai hasil dari pembagian ini, sangat wajar bahwa kita cenderung memilih hal-hal yang membuat kita merasa baik. Kita mengabaikan kegagalan sebagai "kali ini saja," kecelakaan, atau bahkan keberuntungan buruk. Kadang-kadang, kita juga mengabaikannya sama sekali.

Dan seperti dalam kehidupan, hal ini sering terjadi dalam trading.

Bagaimana Menerima Kekurangan dalam Trading?

Bayangkan, tiba-tiba kamu kehilangan trading karena ada berita yang ternyata kamu tidak mempertimbangkannya. Karena frustrasi, kamu memperlebar stop loss dan membiarkan tradingmu tetap berjalan. Akhirnya, kamu kembali meraih breakeven dan mengakhiri hari dengan posisi netral. Kamu fokus pada hasil "positif," dan melanjutkan trading berikutnya.

Meskipun kamu tidak kehilangan uang dalam trading, kamu juga tidak belajar dari kesalahanmu. Kali berikutnya terjadi hal yang serupa, kamu bisa saja melakukan hal yang sama, tetapi dengan hasil yang berbeda dan mungkin merusak.

Pertanyaannya, "Apakah kamu hanya berpikir positif karena nggak ingin mengakui kelemahanmu?". Ini mungkin terdengar kontraproduktif, tetapi kamu harus merangkul kelemahanmu untuk tumbuh. Memilih untuk mengabaikan kelemahanmu sama dengan menyapu rambut yang rontok di bawah karpet. Ya, mungkin terlihat "rapi" untuk saat ini, tetapi nanti, debu tersebut akan menumpuk dan menciptakan kekacauan besar.

Menerima kelemahan adalah sesuatu yang harus kamu pelajari sebagai trader karena SELALU ada sesuatu yang bisa dipelajari dalam trading. Dunia trading mata uang beroperasi di lingkungan yang dinamis dan tidak memberi belas kasihan pada mereka yang diam di tempat.

Jadi, apa yang bisa kamu lakukan untuk "merangkul kelemahan"?

Memilih Evaluasi Positif

Alih-alih memandang kelemahanmu secara negatif, lihatlah mereka dengan cara baru melalui proses evaluasi positif.

Sebagai contoh, bayangkan seorang trader yang memiliki kebiasaan menggunakan stop loss yang terlalu ketat karena takut kehilangan terlalu banyak uang. Akhir-akhir ini, dia sering keluar dari pasar dengan kerugian dan berakhir dengan kekalahan panjang. Hal ini membuatnya semakin takut untuk membuka posisi dan kehilangan uang lebih banyak. Dia sekarang terjebak dalam lingkaran yang sangat buruk dan membekukan gerakannya.

Meskipun trader ini memiliki pandangan negatif terhadap trading, melalui proses evaluasi positif, dia sebenarnya dapat menggunakan kelemahan dasarnya sebagai kekuatan. Alih-alih fokus pada ketakutan kehilangan, trader dapat menggunakan ketakutan ini untuk mengevaluasi trading dan melihatnya sebagai masalah ukuran posisi. Dengan mengurangi ukuran posisinya, dia dapat menempatkan risiko yang lebih kecil sambil memperlebar stop loss.

Jika kamu bisa mengubah anggapan negatif menjadi positif, kamu dapat membuatnya bekerja untukmu daripada melawannya.

Intinya, meninjau masalah dari sudut pandang yang berbeda dapat membantu meningkatkan tradingmu.

Ini dapat memberikan kamu wawasan baru tentang cara mengatasi suatu masalah, dan bahkan membantumu mengubah kelemahan yang kamu anggap menjadi kekuatan!