Mengapa Penting Menemukan Jalur Tradingmu Sendiri: Mengenal Lebih Dalam Tentang Trading.

Mengapa Penting Menemukan Jalur Tradingmu Sendiri: Mengenal Lebih Dalam Tentang Trading.

“Jangan menjadi pengikut atau pemberontak, karena sebenarnya kedua hal tersebut sama saja. Temukan jalurmu sendiri dan tetaplah di jalur itu.” -Paul Vixie

Kapan terakhir kali kamu melompat dari tebing hanya karena semua orang melakukannya? Tentu saja ini bukan contoh yang baik.

Apakah kamu pernah mengangkat tangan bersama teman sekelas meskipun kamu cukup yakin mereka memiliki jawaban yang salah?

Bagaimana dengan ini? Kamu bersabar menunggu di luar bersama kerumunan orang untuk masuk ke pintu bioskop atau bar ketika seseorang dengan cepat masuk tanpa berpikir kedua kalinya.

Padahal pintunya selalu terbuka! Tidak ada yang pernah mendekati pintu untuk melihat apakah terkunci atau tidak. Kamu hanya mengikuti arus dan tidak mengambil inisiatif untuk memeriksa sendiri karena takut merasa malu jika ternyata pintunya terbuka.

Reaksi atau ketidakketerlibatanmu menggambarkan konformitas. Kamu terlalu berpikir tentang "image" kamu dan apa yang dipikirkan orang lain tentangmu. Mencoba hal-hal baru berada di luar zona nyamanmu. Kamu menganggap bahwa menjadi seperti mayoritas orang adalah aman dan tidak membahayakan diri.

Mengambil risiko? Tidak mungkin, itu sangat menakutkan bagimu. Kamu takut mengambil bahkan risiko kecil dan masuk akal karena takut ada konsekuensi negatif. Kamu kurang berinisiatif.

Jika kamu merasa seperti itu, jangan khawatir. Sifat-sifat sebelumnya menggambarkan bagaimana sebagian besar trader menanggapi naik turunnya pasar forex yang bergejolak.

Mengapa trader menconform?

Nah, pengikut pada umumnya sangat memperhatikan penampilan diri mereka. Mereka pasti tertarik untuk terlihat baik. Ingin memberikan kesan yang tepat adalah sesuatu yang dibangun sejak kecil.

Konformitas sangat melibatkan diri sehingga orang seringkali khawatir menampilkan kesan yang "tepat" bahkan saat tidak dibutuhkan. Untuk menghindari rasa malu, trader mungkin menahan posisi trading yang merugi. Mereka juga mungkin tidak ingin mencoba hal baru atau bahkan menjadi pionir, mengingat kemungkinan tampil sebagai orang bodoh ketika menjelaskan hal-hal pada rekan-rekan mereka.

Tapi sebenarnya mengapa peduli dengan pendapat orang lain?

Trader lainnya mengikuti arus karena takut mengambil risiko. Di balik rasa takut ini biasanya ada rasa malu atas kekalahan dan kegagalan. Dan pengikut harus benar.

Bagaimana membantu diri sendiri?

Realisasi bahwa kegagalan memang DIharapkan. Kegagalan terjadi pada setiap orang. Banyak orang sukses akan memberitahu bahwa mereka lebih sering gagal daripada berhasil, tapi pelajaran yang mereka pelajari dari kegagalan itulah yang lebih banyak membantu mereka menuju kesuksesan.

Trader yang menang belajar dari kegagalan. Mereka tidak peduli jika terlihat buruk dan tidak takut mengambil risiko. Sekarang, ada perbedaan antara bergerak di luar garis secara bertahap dan mengambil risiko dengan gelap-gelapan seperti orang gila (atau sapi).

Trader yang menang mengambil risiko, tapi melindungi diri dengan manajemen risiko yang tepat. Seiring waktu, kamu akan belajar seberapa jauh di luar garis batas yang dapat kamu tempuh dengan nyaman dan kapan saatnya kembali. Kamu akan melakukan trading dengan cara yang memenangkan – dengan jalurmu sendiri.