Mengatasi Kebiasaan Buruk dalam Perdagangan Forex: Belajar dari Pola Pikir yang Terbiasa dengan Rutinitas

Mengatasi Kebiasaan Buruk dalam Perdagangan Forex: Belajar dari Pola Pikir yang Terbiasa dengan Rutinitas

Di kehidupan sehari-hari, kita biasanya mengembangkan kebiasaan yang berulang: kita mencuci wajah ketika bangun tidur (setidaknya saya harap kamu melakukannya!), kita makan siang sekitar jam dua belas, kita mencuci tangan setelah makan, dan tidur pada waktu tertentu. Kita mengembangkan rutinitas harian yang membantu kita melewati hari.

Sebagai makhluk yang terbiasa dengan kebiasaan, kita juga mengalami pola dalam perdagangan forex. Seiring waktu, kita membentuk rutinitas dalam cara kita memproses dan bereaksi terhadap informasi yang dilemparkan pada kita. Misalnya, beberapa orang berbohong pada pasangannya secara impuls meskipun mereka tidak melakukan kesalahan hanya untuk menghindari percakapan yang panjang. Bahkan anak kecil pun akan sedikit berbohong hanya untuk menghindari teguran! Mereka tidak benar-benar pembohong dari sifatnya, tetapi mereka telah membiasakan diri untuk merespons dengan cara tertentu dalam situasi tertentu.

Bagaimana hal ini berhubungan dengan perdagangan? Saya tahu ini mungkin membuat kamu merinding, tetapi coba lihat perdagangan terburuk yang pernah kamu miliki dalam jurnal perdaganganmu. Tinjau setup perdagangan yang kamu lihat, pikirkan apa yang salah, dan tanyakan pada diri sendiri, "Kenapa saya mengambil perdagangan itu pada awalnya? Apa yang sedang saya pikirkan?!"

Kamu mungkin hanya mengambil perdagangan itu secara otomatis berdasarkan setup yang familiar. Dalam hal ini, keputusanmu adalah hasil dari cara berpikirmu sendiri daripada apa yang dikatakan pasar. Perdagangan terburukmu tidak selalu berupa kerugian terbesarmu. Ini bisa berupa kesempatan yang terlewatkan, ketika kamu ragu untuk mengambil apa yang bisa jadi perdagangan terbaikmu tahun ini, atau ketika kamu mengunci keuntungan terlalu cepat daripada membiarkannya berjalan. Kamu mungkin mundur karena takut rugi, bahkan ketika pasar memberi indikasi bahwa perdagangan berikutnya akan menjadi pemenang. Pola pikir negatif lainnya adalah ketika kamu benar-benar acuh tak acuh terhadap kerugian sehingga kamu akhirnya mengambil satu perdagangan setelah yang lain hanya untuk mengimbangi kerugianmu. Dalam hal ini, kamu terus bersikeras bahwa kamu benar dan kamu percaya bahwa kamu akan akhirnya mengalahkan pasar. Perdagangan balas dendam menjadi kebiasaan yang buruk dan bisa mengakibatkan penurunan besar jika tidak diperbaiki.

Tanggapan yang biasa terhadap perdagangan buruk hanyalah mengabaikannya. Seperti ingatan tentang ditolak oleh orang yang disukai di sekolah (bukan bahwa itu terjadi banyak pada saya), lebih mudah untuk hanya mendorong ingatan tentang perdagangan buruk ke belakang kepala kita, dan dengan salah menghibur diri bahwa kita akan mempersiapkan diri lebih baik next time, dan