Menghindari Pengaruh Recency Bias Dalam Keputusan Anda: 4 Cara Efektif!

Kata "bias terakhir" sering digunakan dalam dunia trading forex, jadi saya pikir akan baik untuk membahasnya dalam edisi Pipsychology hari ini. Namun sebelum itu, apa sebenarnya bias terakhir dalam trading forex?

Secara sederhana, bias terakhir berkaitan dengan kecenderungan para trader untuk memandang hanya pada peristiwa terakhir sementara mengabaikan informasi yang lebih tua namun sama pentingnya (atau bahkan lebih penting). Bias terakhir berdampak negatif pada cara seorang trader menganalisis pasar, karena mempengaruhi penilaiannya dan merusak kemampuan pengambilan keputusannya.

Dalam forex, manifestasi bias terakhir yang paling umum terjadi saat sebuah trader melakukan fokus keputusan trading terakhirnya dan kehilangan pandangan pada gambaran keseluruhan. Sebagai contoh, seorang trader fundamental yang terlalu memperhatikan peristiwa ekonomi terbaru dan gagal mempertimbangkan latar belakang makroekonomi yang lebih besar. Contoh lainnya adalah seorang trader teknikal yang meletakkan banyak bobot pada candle yang baru terbentuk, membuatnya kehilangan jejak tren jangka panjang.

Ada juga aspek psikologisnya. Misalkan ada dua trader. Mike telah memenangkan 3 perdagangan terakhirnya dan memiliki rekor 4 kemenangan dan 6 kekalahan. Akun Mike naik 1% sepanjang tahun. Namun jika dilihat secara lebih besar, Anda akan melihat bahwa John sebenarnya lebih unggul. Dia memiliki lebih banyak kemenangan daripada kekalahan dan bahkan persentase keuntungannya jauh lebih besar dari Mike. Jika Mike dan John memilih untuk terus memikirkan perdagangan terbarunya, mereka bisa terkena bias terakhir yang bisa berdampak buruk pada keputusan perdagangan masa depan mereka.

Beberapa tips untuk menghindari bias terakhir:

1. Mempertahankan jurnal perdagangan forex yang rinci

Dalam Sekolah Pipsology, kami membahas mengenai menjaga jurnal perdagangan yang rinci hampir sama baiknya dengan memiliki pelatih yang memantau keputusan perdagangan forex Anda. Dengan memantau kemajuan serta langkah-langkah yang benar dan salah yang telah Anda buat, Anda akan dapat melihat keseluruhan performa perdagangan forex Anda secara keseluruhan dan menghindari fokus hanya pada perdagangan Anda yang terbaru.

2. Tuliskan rencana trading Anda dan pastikan Anda berpegang pada rencana tersebut

Jika perlu, Anda dapat membuat daftar semua kriteria yang harus dipenuhi sebelum memasuki perdagangan. Dengan cara ini, Anda akan kurang cenderung untuk menyerah pada emosi Anda, baik itu kepercayaan diri atas tren kemenangan Anda atau keraguan yang meningkat setelah penurunan perdagangan, dan lebih fokus dalam menjalankan rencana trading Anda.

3. Terlibat dalam praktek yang disengaja

Ingatlah bahwa praktek yang disengaja dapat mengingatkan Anda mengapa Anda membuat rencana trading Anda dan mengapa itu berhasil. Praktek yang disengaja juga dapat membantu Anda tetap selaras dengan tema pasar yang dominan dan memungkinkan Anda untuk melakukan penyesuaian terhadap rencana trading Anda jika diperlukan. Dengan begitu, Anda akan dapat mempertimbangkan gambaran keseluruhan dan menilai performa perdagangan Anda pada saat yang bersamaan, dua hal yang diinginkan sekaligus.

4. Pantau emosi Anda.

Jika Anda merasakan bahwa tren kekalahan Anda menyebabkan kegelisahan, mungkin Anda perlu mengambil cuti sejenak dari perdagangan atau liburan cepat. Ambil contoh dari Pipcrawler, yang menemukan mendengarkan musik klasik selama beberapa jam adalah cara terbaik baginya untuk menghilangkan rasa negatif saat berada dalam situasi penurunan perdagangan. Bagi sebagian trader, dialog batin atau berbicara sendiri saat melakukan perdagangan juga membuahkan hasil. Yang penting, carilah cara yang terbaik bagi Anda.