Mengintegrasikan Psikologi Trading dalam Jurnal Forex Anda: Tips dan Trik yang Perlu Anda Ketahui

Mengintegrasikan Psikologi Trading dalam Jurnal Forex Anda: Tips dan Trik yang Perlu Anda Ketahui

Selain melihat angka-angka, terkadang kita juga perlu melihat kisah dibaliknya. Jika kamu merasa sering melakukan kesalahan yang sama tanpa tahu apa sebenarnya yang salah, mungkin saatnya kamu memulai jurnal psikologis juga!

Sebagaimana pasar memiliki kecenderungan tertentu, demikian pula trader individual memiliki reaksi berulang dan kecenderungan perilaku tertentu. Namun, kita sering kali mengabaikan hal ini dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi kinerja trading kita.

Selama hidup, kita telah mengembangkan mekanisme penanggulangan untuk membantu menghadapi kesulitan. Sebagai contoh, ketika pertama kali melompat ke dalam kolam renang, kita belajar bahwa air bisa sangat dingin. Untuk menghindari pengalaman yang mengejutkan itu, kita belajar untuk mencelupkan jari kaki terlebih dahulu sebelum melompat. Lama-kelamaan, mekanisme penanggulangan seperti ini menjadi kebiasaan dan dilakukan secara alami ketika kita dihadapkan pada situasi yang serupa.

Mengapa Penting Membuat Jurnal Psikologis?

Pertama-tama, membuat jurnal psikologis membantu mengenali pola karakter kita. Berapa kali kamu pernah menutup trading yang menguntungkan begitu saja saat pasar bergerak melawan sedikit saja? Mungkin kamu telah menghukum diri sendiri karena terus melakukannya meski sebenarnya kamu tahu bahwa kamu sebenarnya bisa mendapatkan keuntungan lebih besar jika mengikuti rencana tradingmu.

Inilah mengapa kamu perlu memiliki jurnal psikologis. Jurnal ini akan menjadi alat bantu yang membantu kamu mengenali pola-pola perilaku diri.

Cara Memulai Jurnal Psikologis

Berikut adalah beberapa tips untuk memulai jurnal psikologis:

  1. Deskripsikan situasi pasar saat ini. Coba jelaskan situasi pasar saat ini dan mengapa setup tradingmu bisa berhasil dalam lingkungan tersebut. Tanyakan pada dirimu sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa tema pasar yang dominan saat ini? Apakah risiko sedang meningkat atau menurun? Apakah trading yang akan kamu lakukan sejalan dengan tema-tema ini dan sentimen risiko?
  2. Bagaimana perasaanmu? Selain mengenai lingkungan pasar, catatlah juga pemikiran dan emosi kamu saat trading. Mungkin terasa aneh untuk menulis tentang perasaan saat awal-awal, tapi suatu saat nanti kamu akan mengenali pola perilaku sendiri.
  3. Catat hasil trading. Tuliskan hasil dari keputusan tradingmu untuk membantu menemukan emosi mana yang memiliki pengaruh positif atau negatif. Tanyakan pada dirimu sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti:
  • Mengapa kamu memutuskan untuk keluar dari trading yang sedang untung begitu saja? Apakah itu karena takut kehilangan keuntungan? Atau karena merasa tidak nyaman dengan pasar yang sedang berfluktuasi?
  • Apakah kamu seringkali menyesali keputusanmu setelah membukukan kerugian? Mengapa kamu tidak mengikuti rencana tradingmu?

Tujuannya adalah untuk mengenali pola perilaku dan akibat yang biasanya terjadi. Dengan begitu, kamu bisa mengidentifikasi situasi-situasi yang mempengaruhi pengambilan keputusanmu secara negatif dan memutuskan untuk tidak melakukan trading jika pola-pola tersebut muncul kembali. Di waktu yang tidak terlalu lama, kamu akan memiliki kesadaran yang cukup terhadap pola-pola perilaku ini, bisa mengidentifikasi apa yang menyebabkan stres, dan mencegah situasi-situasi tersebut merugikan akun tradingmu.