Meningkatkan Keputusan Trading dengan Emosi: 4 Cara Efektif yang Bisa Kamu Terapkan.

Meningkatkan Keputusan Trading dengan Emosi: 4 Cara Efektif yang Bisa Kamu Terapkan.

Buku dan blog psikologi trading sering membahas tentang pentingnya “menghilangkan” emosi dari keputusan untuk mendapatkan hasil trading yang lebih konsisten. Namun, apakah benar-benar mungkin untuk menghilangkan emosi dari pengambilan keputusan?

Menurut Hans-Rüdiger Pfister and Gisela Böhm dari University of Bergen, emosi BUKAN kekuatan eksternal yang mengganggu proses pengambilan keputusan yang seharusnya tanpa emosi. Bahkan, mereka meyakini bahwa pengambilan keputusan tanpa melibatkan emosi bukanlah pilihan terbaik dan bahkan mungkin tidak memungkinkan, karena emosi membantu dalam empat fungsi kunci dalam pengambilan keputusan:

1. Memberikan Preferensi

Setiap keputusan membutuhkan informasi dan kondisi emosional seorang trader tentang kemungkinan konsekuensi keputusan dapat membantu membentuk preferensi. Sebagai contoh, seorang trader yang memilih antara membeli Bitcoin dan membeli dolar AS akan menimbang kesenangan membuat banyak keuntungan dari investasinya dengan rasa takut kehilangan kesempatan dan perdagangan aset yang tidak stabil.

Apakah trader menetapkan emosi yang tepat atau salah, tidak relevan. Yang penting adalah keyakinannya memberikan informasi evaluatif yang membantu dia membuat keputusan.

2. Mengoptimalkan Proses Pengolahan Informasi

Dalam pengambilan keputusan yang cepat, tidak selalu melibatkan respons emosional (seperti dalam game Tetris). Namun, emosi dapat membantu mempercepat pengolahan informasi. Sebagai contoh, ketika aset mendekati level resistance yang penting dan seorang trader memiliki posisi yang panjang, ketidakpastian atas potensi naiknya harga akan membuatnya lebih mudah untuk mengambil keuntungan begitu ia melihat resistance tetap bertahan.

Para pengambil keputusan mengevaluasi faktor apa saja yang dianggap relevan untuk situasi tersebut. Pemilihan faktor yang relevan seringkali dipandu oleh emosi.

3. Merancang Motivasi yang Diperlukan untuk Bertindak

Kepercayaan pada rencana trading, misalnya, akan membantu seorang trader memotong kerugiannya bahkan ketika ia sangat cemas tentang menutup perdagangan dengan kerugian. Rasa malu atas kegagalan dan kehilangan akun dapat memotivasi trader untuk menggunakan ukuran posisi yang wajar bahkan ketika keserakahan mendorong mereka untuk mengambil risiko besar dalam setiap perdagangan.

Hal di atas menunjukkan bahwa emosi begitu kuat dalam pengambilan keputusan sehingga kita tidak dapat hanya “menghilangkan” atau “menghindari” mereka. Tujuan para trader adalah untuk tidak menjadi "tanpa emosi", melainkan untuk mengadopsi emosi yang sesuai dengan preferensi agar dapat membuat keputusan trading yang menguntungkan.