Pilih Waktu yang Tepat dalam Tradingmu! Tips Memilih Time Frame yang Ideal

Apakah kamu sering beralih antara beberapa jangka waktu dalam trading tetapi masih sulit untuk mendapatkan keuntungan? Salah satu alasan mengapa para trader meninggalkan rencana trading mereka adalah karena mereka mendapatkan informasi baru yang melemahkan keyakinan awal mereka. Mereka kehilangan kepercayaan pada rencana awal dan kemudian mengambil keputusan sendiri untuk meminimalkan risiko. Namun, strategi ini tidak akan berhasil jika kamu menerapkan informasi baru tersebut pada jangka waktu yang berbeda dengan jangka waktu asli dari rencana tradingmu.

Seperti halnya pada kegiatan yang membutuhkan performa tinggi lainnya, bagaimana trader memproses informasi itu penting dalam mengembangkan keahliannya. Misalnya, dokter melihat gejala dan hasil tes untuk mencari tahu apa yang salah dengan pasiennya. Begitu juga, trader melihat kondisi pasar, level grafik, dan gambaran fundamental sebelum memutuskan ide tradingnya.

Keahlian dalam trading dapat dibagi menjadi dua bentuk: trading jangka pendek dan trading jangka panjang. Scalper tidak dapat melakukan evaluasi ribuan faktor sebelum membuat keputusan, mereka harus memproses (dan mengambil tindakan) informasi yang mereka miliki, mengenali pola, dan membuat keputusan secara cepat. Di sisi lain, trader posisi memiliki waktu lebih untuk memproses informasi sebelum membuat keputusan. Mereka dapat melihat tren pasar, berkonsultasi dengan lebih banyak indikator teknikal, dan secara umum mempersiapkan scenario trading sebelum masuk ke dalam trading.

Jangka waktu yang lebih panjang membutuhkan pertimbangan dan perencanaan lebih, sedangkan trading jangka pendek membutuhkan sistem pemrosesan informasi yang lebih cepat dan eksekusi yang cepat. Masalah timbul ketika trader mencampuradukkan kedua sistem pemrosesan informasi tersebut. Artinya, mereka masuk ke dalam trading dengan satu set parameter namun mengelola trading dengan menggunakan informasi yang lebih sesuai untuk bentuk pemrosesan informasi lainnya.

Trader yang menggunakan jangka waktu yang terletak di antara scalping dan trading posisi sering menghadapi tantangan ini. Mereka tidak hanya harus bereaksi terhadap perubahan pasar secara real-time, tapi mereka juga harus memahami bagaimana perubahan-perubahan tersebut sesuai dengan gambaran yang lebih besar. Pada dasarnya, mereka melakukan trading pada jangka waktu yang membutuhkan DUA bentuk keahlian. Insting untuk bereaksi sering bertentangan dengan keinginan untuk mempertimbangkan informasi baru sebelum mengambil keputusan.

Salah satu cara untuk menghindari mencampuradukkan analisismu adalah dengan mengelola trading dengan menggunakan pemikiran yang sama yang digunakan dalam menentukan ide trading. Demikian pula, satu peristiwa pasar tidak boleh membuatmu mundur dari trading tren sesaat kecuali jika peristiwa tersebut mengubah arah trend secara signifikan.

Cara lain untuk menghindari kesalahan adalah dengan memiliki rencana trading yang lebih rinci. Ingatlah bahwa sikap yang tidak teratur biasanya disebabkan oleh kurangnya keyakinan pada rencana awal. Semakin banyak penelitian yang kamu lakukan, semakin percaya kamu pada rencana tradingmu. Tentu saja kamu tidak dapat merencanakan untuk setiap skenario, tetapi setidaknya kamu dapat mencatat jenis peristiwa yang relevan dengan tradingmu berdasarkan jangka waktu awalmu. Menggunakan beberapa jangka waktu masih merupakan salah satu cara terbaik untuk masuk ke dalam trading. Pada bagian eksekusi, kamu harus hati-hati agar tidak mencampuradukkan analisismu. Jadilah waspada terhadap informasi yang kamu terima dan pastikan bahwa informasi tersebut sesuai dengan jangka waktu yang direncanakan.