USD's Decline and EUR's Rise: Will the Trend Continue in 2023?

Nilai dolar Amerika Serikat (USD) mengalami penurunan setelah mencapai level tertinggi multi-dekade. Setelah naik sebesar 22% antara Mei 2021 dan September 2022 terhadap Euro (EUR), nilai dolar mengalami penurunan signifikan sejak Oktober terhadap mata uang tunggal, di mana EUR/USD naik hampir 13% sejak itu. Apakah ini awal dari tren menurun yang tahan lama untuk USD, ataukah akan terjadi pemulihan nilai mata uang tersebut? Bagaimana dengan EUR? Apakah mata uang tunggal tersebut mampu naik pada tahun 2023? Menurut broker CFD yang diatur ActivTrades, dalam upaya memprediksi pasar valuta asing pada 2023, penting untuk memperhitungkan nada dovish atau hawkish Federal Reserve, konflik di Ukraina, serta bagaimana Eropa akan mengatasi krisis energinya, pembukaan kembali Cina, dan iklim investasi dan sentimen secara umum. Saat ini, EUR/USD berada di sekitar 1,0841 pada saat penulisan, dan diperdagangkan tidak jauh dari level yang tidak terlihat sejak pertengahan April 2022. Konfigurasi teknisnya masih positif, dengan harga di atas awan Ichimoku positif. Namun, harga mungkin kurang memiliki momentum bullish, karena baru saja turun di bawah garis Tenkan dengan RSI yang bergerak ke zona netralnya, sementara histogram MACD menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Perlu diingat bahwa pasangan mata uang ini akan mengalami minggu yang sibuk, penuh dengan data ekonomi (PMI, NFP, CPI, dan GDP antara lain) dan pertemuan kebijakan moneter bank sentral, yang akan memicu volatilitas yang lebih tinggi yang pasti akan dimanfaatkan oleh trader dengan aktif melakukan trading. Oleh karena itu, siapkan diri untuk menghindari trading ketika data ekonomi penting dirilis atau memanfaatkan peluang trading jangka pendek. Selalu ingat untuk mengikuti aturan manajemen uang dan risiko Anda untuk lebih melindungi modal trading Anda! Kenaikan pasangan mata uang tersebut dapat dijelaskan oleh beberapa faktor. Pada Juli 2022, pasangan mata uang ini hampir menyentuh paritas. Namun, pada September dan Oktober 2022, EUR/USD jatuh di bawah paritas untuk pertama kalinya dalam hampir 20 tahun, karena prospek resesi ekonomi yang parah di Eropa meningkat secara signifikan akibat konflik di Ukraina, meningkatnya biaya pinjaman, dan inflasi dan harga komoditas yang terus tinggi. Sementara itu, dolar Amerika Serikat dipandang sebagai aset yang lebih aman, sehingga menarik banyak investor yang mencari investasi dalam aset safe-haven pada saat yang tidak menentu. Namun, sejak Oktober 2022, pasangan mata uang EUR/USD telah mengalami tren naik, mencerminkan penurunan daya tarik dolar sebagai aset safe-haven. Pertama-tama, EUR naik